ANDIKA's LEBEn

BLOG INI menceritakan tentang sebahagiaan hidupQ

Kamis, 30 Oktober 2008

SILENCE


Pada suatu hari yang panas, jalan raya dipenuhi oleh kendaraan yang berlalu-lalang di depan sebuah SMA terkemuka di Kepanjen. Di sekolah itulah seorang cowok yang bernama RANGGA ADITYA, dia pada saat itu duduk di bangku kelas xi IPA 1. Rangga adalah anak yang paling SMART di kelasnya, bukan hanya penampilannya, tetapi juga cara berpikirnya bener-bener SMART 'n gantheng pula.
Lalu REVA NADIA,dia biasa di panggil Eva ataw Reva. Dia duduk di bangku kalas xi IPA 2. Reva sendiri selain pinter dia juga cewe yang ceria banyak ide, penampilannya SMART, gampang bergaul, suka memotifasi temen-temennya, dan yang penting dia adalah gadis yang boleh dibilang sangat, amat cantik.

Rangga tinggal sama kakek dan neneknya di Kepanjen, karena ia merasa akan lebih dekat klo dia berangkat ke sekolah dari kediaman orang tua ibunya itu. Selama empat tahun ini Rangga tinggal bersama kakek dan neneknya itu. Di rumah itu Rangga menghabiskan waktunya untuk membantu orang tuanya, belajar, dan juga malas-malasan ketika datang hari libur. Rangga di tempat itu tidak memiliki teman sama sekali, tapi sayangnya dia juga lupa pada sebagian teman-temannya yang di desa asalnya.

Reva... gadis cantik ini sudah tidak tinggal lagi dengan ayahnya sejak orang tuanya berpisah dua tahun lalu. Kini ia tinggal bersama ibunya, dan adik tercintanya. Dan sejak saat itu Reva berubah menjadi anak yang lebih protektif pada dirinya sendiri. Jadi Reva telah menjalani Idul Fitri-nya yang ke dua kali tanpa seorang ayah. Tapi Reva berusaha untuk tidak memikirkan hal itu, dia tetap menjalani hari-harinya sebagai siswi yang aktif dalam kegiatan intra atau ekstra kirikuler di sekolahnya.

Sekarang kembali ke Rangga. Sudah sejak lama Rangga suka sama Reva, kurang lebih saat mereka berdua duduk di bangku SMP. Malahan sampai saat ini Rangga masih menaruh hati pada Reva. Rangga juga sudah pernah mencoba untuk NEMbaK si Reva. Tapi dengan dalih "Aku ingin sekolah dulu" Reva menolak cinta Rangga. Rangga yang saat itu masih terlalu 'hijau' dalam hal cinta, langsung mundur begitu saja. Tapi dalam hatinya, Rangga masih benar-benar mancintai Reva hingga saat mereka bertemu kembali di SMA N 1 Kepanjen.

Tapi sayangnya... Reva sudah "dilirik" sama cowo laen. Ia adalah kakak kelas Reva, GADING. Mereka akhirnya jadian tanpa sepengetahuan Rangga. Rangga masih menaruh hati pada Reva. Teman-temannya merasa heran padanya, bagaimana bisa Rangga sesetia itu. Begitu bodohnya Rangga, dia berusaha menjaga cintanya seperti di film-film. Rangga sendiri pernah mendengar dari teman-temannya, klo Reava sedah punya pacar. Tapi... dasar Rangganya aja yang sok gak mau tahu mengingkari kanyataan itu. Dan apa yang di katakan teman-temannya tentang reva gak ada satu pun yang ia percaya. Dasar Rangga BODOH.

Satu moment, ketika Rangga sedang makan di kantin dengan katidak sengajaan Rangga mengetahui klo Reva udah punya pacar. Dia bertemu Reva bersama Gading saat mereka makan bersama di kantin sekolah. Betapa sakitnya hati Rangga ketika ia melihat kemasraan diantara mereka berdua. Tapi Rangga berusaha menutupi sakit hatinya dengan berpaling dan meneruskan makannya yang sempat tertunda. Setelah itu Rangga cepat-cepat meninggalkan kantin dan masu ke kelas. Setiap hari dia selalu memikirkan kejadian di kantin itu . Dia ngerasa klo dia nggak layak untuk hidup lagi.
Sebalumnya Reva juga telah mengetahui klo Rangga suka sama dia, tapi Reva sudah terlanjur di TEMBAK sama "orang lain", dan Rangga juga belum ngungkapin perasaannya pada Reva. Dia akhirnya menerima cinta Gading. Dan Rangga, ia semakin tersiksa. Akhirnya Rangga sakit selama 1 hari.

Tapi Rangga bangkit dan dengan keluguannya, ia berdo'a sama TUHAN, "ya.. ALLAH... jika hamba tak layak untuk menjadi pendampingnya,maka... ijinkanlah hambamu ini untuk mencintainya,karena hanya itulah yang bisa hamba lakukan saat ini",itu salah satu kutipan dari do'a yang di sampaikan Rangga. Lalu, di setiap harinya Rangga berusaha untuk ikhlas terhadap apa yang dia saksikan,yang dia dengar,dan dia rasakan.begitulah cara Rangga malalui hari-harinya.Dan setiap hari Rangga berdo'a dan teruz berdo'a seperti itu,dia percaya meskipun dia tidak ditakdirkan untuk menjadi jodoh Reva, tapi dia tidak bisa meninggalkan rasa cintanya terhadap Reva. Dengan perasaan yang tercabik-cabik Rangga berusaha untuk bersabar.

Sampai pada suatu hari.........................................................................................................................
Rangga mendapati klo Reva telah diputuz oleh Gading, dia merasa senang. Tapi dia juga merasa sedih, karena dengan putuznya cinta Reva, Rangga melihat kesedihan di mata Reva...Lalu nilai Reva di sekolahnya perlahan menurun,dia sering dimarahi orang tuanya, bahkan guru-gurunya pun merasa heran, mengapa performa siswi kesayangan mereka semakin hari semakin buruk di kelasnya. Reva tidak lagi dikenal sebagai Reva yang dulu pinter, ceria, banyak ide, penampilannya SMART, gampang bergaul dan suka memotifasi temen-temennya, tapi Reva yang pendiam, tak banyak bergaul, tidak lagi berpenampilan rapi seperti dulu. di kelaz, Rangga melihat Reva sedang bersedih, dia merasa kasihan sama Reva, dia berusaha mendekatinya dan mencoba untuk membantu menyelesaikan masalah Reva.

Tapi... Rangga malah di bentak "... pergi...!pergi kau Rangga...!Aku tidak butuh ocehanmu!Kau hanya akan membuat aku semakin benci sama kamu!".

Rangga yang tidak ingin menyakiti hati Reva, langsung pergi dan memohon pada TUHAN agar di bukakan hati Reva...(Amiin).Saat pulang sekolah, Rangga masih haruz menyelesaikan tugaz-tugaznya yang ditugazkan sebelumnya, jadi ia pergi ke ruang guru untuk menemui gurunya, api gurunya tidak ada di tempat, lalu ia putuskan untuk pulang karena ia merasa gak bakalan ketemu sama gurunya. Saat keluar dari ruang guru, ia melihat cewe tercintanya berjalan dengan cepat seakan dikejar malaikat maut.
Rangga seketika itu mengejarnya karena ingin mengetahui apa sebenarnya yang terjadi. Saat mendekati gerbang sekolah, Reva semakin cepat berlari karena ia mengetahui klo Rangga mengejarnya. Rangga semakin cepat mengejar, saat di depan gerbang Reva langsung saja berlari menyeberang tanpa melihat dulu kandaraan yang lalu lalang. Rangga semakin mengebu-gebu untuk mengejar.

Sesaat kemudian...............................................................................................................................
Suara klakson mobil berbunyi, Reva tiba0tiba sudah berada di tengah-tengah jalan. Rangga yang merasa Reva dalam bahaya berusaha menyelamatkan Reva dari kecelakaan yang mungkin terjadi. Reva terdiam, karena ia merasa ajalnya akan menjemput.

Lalu tiba-tiba Reva terjatuh ke badan jalan bersama dengan Rangga, karena didorong oleh Rangga yang berusaha menolongnya. Reva menangis, ia menyadari bahwa ia telah salah jalan menghadapi masalahnya dengan menutup diri.Reva meminta maaf kepada Rangga atas segala yang pernah ia lakukan kapada Rangga.

Tanya Rangga "Kamu gak papa..?"

"Nggak"jawab Reva,"Kamu sendiri gak papa khan..? file-file kamu jatuh... aku bantuin ngambilin ya..."tambah Reva.

merka berdua mulai mengambil kertaz-kertaz yang berisi tugaz-tigaz Rangga yang terjatuh.

"Rangga... maafkan aku, karena aku selama ini telah menutup diri darimu dan temen-temen semuanya.Aku hanya merasa kalian tak pantas untuk ikut merasakan perderitaan yang aku rasakan.Aku..."

Terpotong oleh Rangga

"Cukup...!Kamu sudah terlalu banyak bicara.Aku tahu apa yang kamu rasakan, maka dari itu aku merasa tak ada yang haruz di maafkan.sekarang aku hanya mau bilang, apapun masalah kamu, apaun penderitaan yang kamu rasakan, aku siap membantumu.Dan satu lagi... hati-hati ketika jalan di jalan raya, jangan lari-lari kayak anak kecil"(tertawa manis sambil menghibur Reva)

(tangisnya mereda)"Dasar..."jawab Reva

"Tahu nggak...? Aku tuh sangat mencintai kamu..!Jadi kamu kangan lagi lari dariku. Okay...!" ucap Rangga penuh cinta

"Jadi selama ini kamu setia menantiku...?"tanya Reva.(memeluk Rangga dan menagis)"Kamu bodoh Rangga... kamu Bodoh.."tambahnya lagi

"Sudah sekarang kamu pulang, jaga diri baik-baik ya.."ucap Rangga.

"Rangga..."sapa Reva.

"Ada apa..?"sahut Rangga.

"Enggak.."jawab Reva."Rangga..."sapanya lagi

"Ada apa Reva.......? Kamu kangen yaa samaaku baru aja aku tinggal sebentar!"Rangga bertanya lagi.

"Kertaz kamu ada yang masih jatuh di tengah jalan tuh...!"Reva mengingatkan.

"Oooh, thanks yach, biar ku ambil sendiri.."jawab Rangga lenbut. "Assalamualaikum"salam Rangga.

"Waalaikumsalam"sapa balik Reva.

Rangga mulai berjalan ke tengah jalan saat kendaraan mulai sepi, kemudian dia mengambil kertas miliknya. Dia merunduk mengambil kertas itu. Saat ia berdiri, tiba-tiba... ada kendaraan dari sisi kanan dengan cepat melaju ke arahnya, Rangga berhasil menghindarinya. Tapi, dari arah lain ada sebuah truck yang melaju dengan kecepatan tinggi membunyikan klaksonnya dengan keras. Rangga saat itu sudah tidak bisa bergerak lagi karena dia dan truck itu sudah berada pada jarak yang begitu dekat. Reva menengok ke belakang melihat apa yang sedang terjadi.

"Rangga...awas.......!"teriak Reva.

Rangga terdiam, tak bergerak........................
Dhaaas... Rangga terpelanting tidak jauh dari jalan itu. Rangga tertabrak truck itu, kemudian orang-orang mulai mengerumuni Rangga.Reva mendatanginya kerumunan itu ia menerobos kerumunan. lalu ia mendekati Rangga dan mencoba berkomunikasi dengan Rangga agar Rangga tetap sadar.

"Rangga.. Kamu haruz bertahan Rangga, karena hnyakamulah satu-satunya orang yang aku sayangi" Reva menghibur Rangga.

Sambil berusaha mengumpulkan napas, Rangga menatap mata Reva dan berkata,"Reva.. aku sangat mencintaimu, seandainya aku pernah bersalah kepadamu.... maafkan aku...!"

"Aku juga mencintaimu Rangga" Reva menangis.

"Jaga dirimu baik-baik, dan maafkan aku karena aku tidak bisa menjagamu lagi, karena aku.."terpotong Reva

"Diam Rangga, jangan bicara hal itu lagi.Aku tidak ingin mendengar kau mengucapkan hal-hal seperti itu. Kamu haruz bertahan."

Rangga tersenyum, tatapannya mulia kosong. Di dalam tatapan kekosongannya terdapat senyum cinta yang ia tujukan kepada Reva.

"Rangga...?Rangga....? Bangun Rangga....! Bangun, pengecut... jangan kau tinggalkan aku sendirian di dunia yang kejam ini, kembali Rangga.., kembali...!" Reva menangis.

INNALILLAHI WA INNAILAIHI RAAJIUN. Rangga akhirnya meninggal dunia, dan Reva berteriak seolah tak mengijinkan Rangga meninggalkannya.

TAMAT

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda